Pasar saham kembali mengalami penguatan dalam seminggu terakhir dengan indeks LQ45 naik 3,74%. Faktor – faktor yang mempengaruhi penguatan pasar saham adalah:
- Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga BI 7D-RRR di level 3,50%;
- Investor asing yang kembali masuk ke pasar saham sebesar Rp420 miliar dalam sepekan terakhir;
- Pasar saham global dan regional yang juga bergerak menguat; dan
- Tingkat inflasi yang terjaga pada level 2,67% yoy.
Sumber: Bloomberg, Raiz Invest Indonesia
Di sisi lain, pasar obligasi masih mengalami pelemahan dalam seminggu terakhir. Yield SUN 10 tahun naik 9bps dalam sepekan terakhir ke level 7,50% pada penutupan perdagangan akhir minggu lalu. Pelemahan yang masih terjadi di pasar obligasi disebabkan oleh:
- Nilai tukar Rupiah yang melemah di atas Rp15.000;
- Indeks DXY yang masih terus menguat; dan
- Investor asing yang masih keluar dari pasar obligasi sebesar Rp4,63 triliun dalam sepekan terakhir
Sumber: Bloomberg, Raiz Invest Indonesia
Fundamental perekonomian Indonesia yang baik masih memberikan dampak yang positif bagi pasar modal maupun sektor riil. Contohnya adalah adanya keinginan Foxcon, perusahaan asal Tiongkok, yang ingin berinvestasi sebesar US$ 8 miliar di Indonesia yang akan terealisasi pada kuartal III atau kuartal IV 2022.
Kita melihat, dengan adanya berita positif tersebut, dapat memberikan dampak yang positif juga bagi pasar modal terutama bagi pergerakan pasar saham. Sehingga, investasi pada Reksa Dana Saham masih menjadi pilihan yang menarik bagi Raizers untuk mendapatkan potensi imbal hasil yang maksium dan juga dalam menghadapi kenaikan inflasi.
Sumber: Infovesta, Raiz Invest Indonesia
DISCLAIMER
Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui Reksa Dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui Reksa Dana.
