Wawasan Mingguan Pasar Indonesia: 3 Mei - 7 Mei 2021 - Raiz Invest

Pasar saham dalam seminggu terakhir kembali mengalami tekanan jual. IHSG ditutup melemah 1,12% dan LQ juga ditutup melemah 1,45% dalam seminggu terakhir. Tekanan jual yang dialam oleh pasar saham selama bulan April dikarenakan dana investor asing yang keluar dari pasar saham sebesar Rp 3,5 triliun di bulan April.

Kendati demikian, ada beberapa sentiment positif bagi pasar saham:

  1. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 1Q-2021, walaupun masih mengalami kontraksi 0,74% yoy, berada pada trajectory recovery. Pertumbuhan ekonomi pada 1Q-2021 yang membaik dibandingkan pada 4Q-2020 masih ditopang oleh belanja pemerintah yang tumbuh 2,96% yoy dan kinerja ekspor naik 15,88% yoy. Akan tetapi, konsumsi masih mengalami penurunan 1,24% yoy yang masih menjadi penopang terbesar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
  2. FX Reserve pada bulan April kembali mecetak rekor tertinggi sebesar USD138.8 miliar. Kita melihat FX Reserve akan tetap tinggi sampai dengan 1H21 seiring dengan surplus neraca perdagangan dengan harga komoditas yang masih naik.

Sumber: Bloomberg, Raiz Invest Indonesia

Di sisi lain, pasar obligasi pada sepekan terakhir ditutup sedikit menguat dengan yield turun sebesar 5bps. Penurunan yield obligasi yang terjadi dalam sepekan terakhir disebabkan oleh arus dana asing yang masuk ke pasar obligasi sebesar Rp 12 triliun di bulan April setelah 2 bulan sebelumnya mengalami outflow. Ditambah, nilai tukar Rupiah yang menguat hingga Rp 14,100 dalam sepekan terakhir juga menjadi sentiment positif bagi pasar obligasi.

Sumber: DJPPR, Raiz Invest Indonesia

Dari global, data job creation bulan April hanya 226,000 dibandingkan bulan Maret 770,000. Presiden Joe Biden ingin Kongres untuk segera meloloskan proposal paket ekonomi yang terdiri dari belanja infrastruktur sebesar USD2,3 triliun dan belanja social safety net sebesar USD1,8 triliun untuk 10 tahun ke depan yang akan dibayai oleh kenaikan pajak perusahaan dan pribadi, khususnya untuk individual yang mempunyai kekayaan lebih. Presiden Biden melihat dengan diloloskannya proposa tersebut, tingkat pengangguran dapat berkurang dan job creation dapat kembali ke level sebelum pademi COVID-19.

Sumber: Bloomberg, Raiz Invest Indonesia

Untuk pajak korporas, Presiden Biden merencanakan untuk menaikkan dari 21% menjadi 28%, walaupun tidak setinggi pada waktu jaman Presiden Obama yang sebesar 35%.

Kita memperkirakan neraca perdagangan bulan April masih akan mencetak surplus seiring dengan harga komoditas yang naik dan permintaan global yang masih tinggi. Nilai tukar Rupiah yang terus menguat dapat menjadi sentiment positif bagi pasar obligasi.

PRODUK PERFORMA 1 MINGGU PERFORMA (30 DECEMBER 2020 – 7 MEI 2021)
IHSG -1,12% -0,85%
LQ45 -1,45% -5,79%
Yield SUN 10 tahun -5bps 52bps
PASAR UANG
Avrist Likuid Fund 0,06% 1,44%
Manulife Dana Kas Syariah 0,15% -0,62%
PENDAPATAN TETAP
Avrist Bond Fund 0,28% -0,89%
Manulife Syariah Sukuk Indonesia 0,08% -0,76%
SAHAM    
Avrist Indeks LQ45 -1,29% -5,09%

Sumber: Infovesta, Raiz Invest Indonesia

Disclaimer

Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.

 

Investasi Sekarang! Download E-book Belajar Investasi Untuk Pemula


Ada Pertanyaan? whatsapp