Wawasan Mingguan Indonesia: Beli Saham Kena Auto Reject Bawah, Lebih Baik Masuk Reksa Dana Saham - Raiz Invest

Pasar saham ditutup melemah dalam sepekan terakhir. IHSG turun 1,03% sedangkan LQ45 naik 0,86%. Pelemahan yang terjadi kepada IHSG lebih disebabkan oleh aksi jual saham-saham yang masuk dalam kategori medium dan small cap. Sedangkan, saham big cap yang mayoritas masuk ke dalam indeks LQ45 mengalami kenaikan seiring dengan  harga yang murah dengan prospek yang bagus ketika perekonomian Indonesia kembali membaik.

Faktor lainnya adalah aksi jual yang dilakukan oleh investor asing dalam sepekan terakhir yang mencapai Rp700 milar yang membuat pasar saham melemah.

Sumber: Bloomberg, Raiz Invest Indonesia

Dari sisi obligasi, yield obligasi Pemerintah 10 tahun mengalami kenaikan sebesar 6bps dalam satu minggu terakhir. Pelemahan yang terjadi pasar obligasi juga disebabkan oleh aksi jual setelah yield sempat menguat hingga 6,2%. Pelemahan yang terjadi pada pasar obligasi tidak disebabkan oleh faktor eksternal karena kalau kita lihat, nilai tukar Rupiah cukup stabil di kisaran Rp14.300 – Rp14.400 dan yield 10 tahun US Treasury yang masih di kisaran 1,3%.

Sumber: Bloomberg, Raiz Invest Indonesia

Belakangan ini kita sering membaca di sosial media tentang investasi saham di salah satu perusahaan yang baru saja meluncur di Bursa Efek Indonesia yang berujung rugi karena harga saham tersebut mengalami ARB (Auto Reject Bawah) pada hari perdagangan ketiga, meskipun saham tersebut sempat ARA (Auto Reject Atas)  pada hari pertama. Investor yang belum paham akan pasar saham, pasti akan mengikuti tren dan membeli saham-saham yang dilihat dapat memberikan keuntungan yang besar dalam waktu yang singkat tanpa memahami fundamental perusahaan tersebut.

Auto Reject Atas atau ARA adalah batasan maksimum kenaikan harga sebuah saham dalam satu hari. Batas kenaikan harga tersebut dinyatakan dalam persentase. Sistem auto rejection sedniri telah diatur dalam Jakarta Automated Trading System (JATS) NEXT-G.

Auto Reject Bawah (ARB) Auto Reject Bawah atau ARB adalah kebalikan dari ARA, yakni batasan maksimum penurunan harga saham dalam sehari.

sumber: kompas.com

Daripada membeli saham yang belum tentu bagus performa perusahaannya, berinvestasi melalui Reksa Dana Saham merupakan salah satu pilihan bagi investor pemula yang belum memahami pasar modal, terutama pasar saham. Investasi pada Reksa Dana Saham memang mempunyai resiko yang tinggi, akan tetapi resiko tersebut sudah terukur karena saham yang dibeli oleh Reksa Dana Saham telah dianalisa oleh Manajer Investasi sehingga sangat kecil kemungkinannya untuk saham yang tidak mempunyai fundamental yang bagus bisa masuk ke dalam Reksa Dana.

Maka, daripada membeli saham secara langsung hanya melihat dari keuntungannya saja, maka lebih baik belajar pasar modal dan pasar saham melalui Reksa Dana Saham (saat ini juga merupakan waktu yang cocok untuk berinvestasi di Reksa Dana Saham).

 

 

Investasi Sekarang! Download E-book Belajar Investasi Untuk Pemula


Ada Pertanyaan? whatsapp