Pasar Saham dan Pasar Obligasi Bergerak Melemah: Waspada akan Taper Tantrum Federal Reserve - Raiz Invest

Pasar saham ditutup melemah pada akhir minggu lalu dengan IHSG ditutup melemah 0,15% dan LQ45 juga ditutup melemah 0,48%. Pelemahan yang terjadi di pasar saham disebabkan oleh berlanjutnya aksi profit taking oleh investor asing dimana investor asing mencari safe haven dalam penempatan dana investasinya.

Pergerakan ini terjadi dikarenakan adanya potensi taper tantrum atau pengurangan stimulus oleh Federal Reserve pada  akhir tahun ini. Belajar dari tahun 2013, dimana taper tantrum terjadi untuk pertama kalinya dimana pasar saham juga  ditutup melemah, maka investor asing lebih memilih untuk menempatkan dananya pada aset investasi safe haven seperti US Treasury untuk menghindari potensi volatilitas yang kemungkinan terjadi.

Sumber: Bloomberg, Raiz Invest Indonesia

Dari pasar obligasi, yield obligasi Pemerintah 10 tahun juga mengalami pelemahan sebesar 4bps ditutup di level 6,21% pada akhir minggu lalu setelah minggu sebelumnya menyentuh level 6,17%. Pelemahan yang terjadi pada pasar obligasi dalam sepekan terakhir juga disebabkan oleh sentiment negatif dari taper tantrum oleh Federal Reserve.

Selain itu, nilai tukar Rupiah yang melemah kembali ke level Rp14.300 juga menjadi  penyebab melemahnya pasar obligasi dalam seminggu terakhir.

Sumber: Bloomberg, Raiz Invest Indonesia

Federal Reserve melakukan taper tantrum atau mengurangi pembelian obligasi karena mereka melihat pertumbuhan ekonomi Amerika sudah mulai membaik dimana inflasi juga mengalami kenaikan. Sehingga, Federal Reserve berencana untuk mengurangi pembelian obligasi pada akhir tahun ini.

Belajar dari pengalaman taper tantrum pertama di tahun 2013, pasar modal Indonesia mengalami pelemahan. Sehingga, dengan adanya potensi taper tantrum pada akhir tahun ini, investor asing kembali melakukan aksi profit taking untuk menaruh dananya pada aset safe haven seperti US Treasury atau kas.

Akan tetapi, kita melihat efek dari potensi taper tantrum tahun ini tidak seburuk tahun 2013 melihat fundamental pasar saham dan pasar obligasi yang lebih baik. Sehingga, investasi pada Reksa Dana bisa tetap menjadi pilihan bagi Raizers meskipun ada pontesi kenaikan volatilitas dari sentiment taper tantrum. Raizers bisa menaruh investasinya pada Reksa Dana Pasar Uang terlebih dahulu sambil melihat perkembangan terkait langkah pengurangan pembelian obligasi yang akan dilakukan oleh Federal Reserve pada akhir tahun ini.

Sumber: Infovesta, Raiz Invest Indonesia

 

DISCLAIMER

Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.

Investasi Sekarang! Download E-book Belajar Investasi Untuk Pemula


Ada Pertanyaan? whatsapp