8 Ciri Anda Cerdas Mengelola Uang - Raiz Invest

[ss_social_follow size=”regular” columns=”3″ scheme=”network” total_followers=”1″ button_followers=”1″ labels=”1″]Siapa yang nggak seneng saat gajian? Anda pasti senang dan sangat menantikan saat gajian tiba. Tapi pernahkah Anda merasa bahwa setelah bekerja sekian lama koq kekayaan Anda tidak kunjung bertambah. Setiap dapat gajian selalu habis, sangat kecil atau bahkan tidak ada yang tersisa. Jika Anda mengalami masalah itu, Anda perlu belajar mengelola keuangan. Literasi keuangan adalah salah satu keahlian yang mutlak diperlukan setiap orang untuk meraih kesuksesan dalam hidup.

Alasan terpenting yang membuat mengapa kita harus pintar mengelola uang adalah karena kita tentu menyadari bahwa setiap orang pasti menua, sakit-sakitan dan tidak lagi bisa bekerja. Kalau kita tidak bisa mengelola keuangan kita sejak muda, nanti di hari tua kita tidak punya cukup bekal untuk bertahan hidup sehingga kita bisa menyusahkan keluarga dan orang-orang terdekat kita. Hal penting untuk kita sadari adalah usia kita itu semakin bertambah dan tenaga serta kemampuan kita bekerja dari tahun ke tahun pasti akan berkurang sementara kebutuhan hidup akan terus bertambah, mulai dari biaya kebutuhan sehari-hari, keperluan untuk biaya kesehatan, atau kebutuhan untuk biaya sekolah anak kita. Kalau tidak dipikirkan dari sekarang, tidak mustahil nanya kita akan kewalahan.

Menjadi orang yang cerdas mengelola uang tidak dapat dinilai dari berapa banyak penghasilan Anda. Tidak punya uang itu problem, tapi punya banyak uang juga bisa menjadi problem kalau Anda tidak dapat mengelolanya dengan baik. Apapun kondisi keuangan Anda saat ini, berapapun penghasilan Anda, Anda perlu memiliki kecerdasan mengelola uang. Orang yang cerdas dalam memanfaatkan uang adalah orang yang paham bagaimana cara memanfaatkan penghasilan yang dimilikinya.

Lalu apa saja ciri orang yang cerdas mengelola uang? Simak 8 cirinya sebagai berikut:

  1. Anda memiliki arus kas/penghasilan yang stabil

Dengan penghasilan yang stabil Anda dapat mengatur berapa banyak yang bisa Anda belanjakan dan berapa banyak yang Anda sisihkan untuk tabungan dan investasi. Sebaliknya, jika penghasilan Anda tidak menentu, maka tentu sulit atau bahkan mustahil bagi Anda untuk membuat perencanaan karena untuk bertahan hidup saja mungkin sulit.

  1. Anda tahu berapa banyak uang yang bisa Anda belanjakan

Seberapa pun besarnya penghasilan Anda, Anda harus tahu berapa besar uang yang bisa belanjakan. Yang harus dihindari adalah besar pasak daripada tiang, yaitu lebih besar pengeluaran dibandingkan pendapatan. Mengapa demikian? Karena kondisi demikian akan membuat Anda terjerat utang, dan jika ini yang terjadi maka Anda akan terpuruk secara keuangan karena harus melunasi pokok pinjaman plus bunganya. Makin besar utang Anda dan makin lama Anda tidak bisa melunasinya, maka makin besar jeratan utang akan mendera Anda karena bunga pinjaman akan terus bergulung seiring berjalannya waktu.

  1. Anda bisa melunasi semua tagihan/kewajiban pembayaran setiap bulan

Bisakah Anda melunasi semua tagihan rutin setiap bulan, seperti listrik, air, telepon/ponsel, kartu kredit dan cicilan? Pastikan Anda memiliki catatan dan senantiasa memantau pos-pos pengeluaran Anda sehingga Anda tahu persis berapa besar pengeluaran rutin Anda setiap bulannya.

  1. Anda bisa membeli barang-barang yang Anda perlukan

Selain pengeluaran rutin, pasti ada kebutuhan atau barang dan jasa yang perlu Anda beli, seperti bahan makanan, pakaian, dan pendidikan anak. Selain itu ada juga barang/jasa yang yang ingin Anda beli untuk kesenangan atau hobi, misalnya alat melukis, kursus merangkai bunga, dan lain-lain. Biasanya makin besar penghasilan Anda, makin besar kecenderungan Anda untuk membelanjakan uang lebih besar untuk keperluan ini. Seringkali kecenderungan ini didorong oleh pergaulan, di mana Anda merasa perlu menggunakan barang/jasa dengan standar tertentu agar Anda diterima di lingkup sosial tertentu. Nah, Anda perlu berhati-hati dengan kecenderungan ini, karena Anda tidak bisa mengendalikannya, maka Anda bisa menjadi boros.

  1. Anda memiliki dana darurat

Selalu ada probabilitas Anda atau keluarga Anda mengalami musibah yang membutuhkan dana dalam jumlah cukup besar secara mendadak. Seperti kata pepatah “Siapkan payung sebelum hujan”, Anda perlu menyiapkan dana untuk mengantisipasi kebutuhan mendadak akibat kondisi darurat. Besarnya dana darurat ini sebaiknya setara dengan total penghasilan Anda selama 3-6 bulan.

  1. Anda melakukan perencanaan sebelum membeli sesuatu yang mahal

Orang yang cerdas mengelola uang tidak akan membeli sesuatu secara impulsif, terutama untuk barang-barang yang harganya mahal, seperti misalnya mobil, perabot rumah tangga atau rumah. Mereka akan melakukan perencanaan yang matang, mulai dari melakukan riset atas barang yang akan dibeli, mencari informasi mengenai skema pembayaran (misalnya apakah harus tunai atau bisa dicicil?), serta berapa lama mereka harus mengumpulkan dana untuk membeli. Dengan perencanaan yang matang, kecil kemungkinan mereka akan salah membeli atau membuang uang untuk sesuatu yang sebenarnya tidak diperlukan.

  1. Anda bisa menabung

Banyak orang yang salah kaprah: mereka berpikir setiap kali gajian mereka membelanjakannya untuk membayar tagihan dan membiayai kebutuhan mereka, lalu sisanya mereka tabung. Jika ini yang dilakukan, maka yang terjadi adalah Anda tidak akan pernah bisa menabung karena keinginan (wants) pasti selalu lebih besar dari kebutuhan (needs). Yang harusnya dilakukan adalah tentukan berapa dana yang ingin Anda tabung setiap bulan, dan setiap gajian sisihkan sebesar itu. Jangan pernah tergoda untuk membelanjakan dana tersebut. Dana yang tersisa setelah Anda menyisihkan gaji Anda untuk tabungan adalah dana yang bisa Anda belanjakan, dan tanamkan disiplin untuk menyisihkan setiap bulan, bahkan kalau bisa jumlah yang disisihkan di bulan berikutnya lebih besar dibandingkan di bulan sebelumnya.

  1. Anda berinvestasi untuk memupuk kekayaan Anda

Menabung adalah menyisihkan sejumlah uang untuk disimpan demi memenuhi suatu kebutuhan atau keperluan mendadak. Namun menabung saja tidak cukup karena bunga yang kita dapatkan dengan menabung di bank tidak berbanding lurus dengan inflasi yang terjadi setiap tahunnya, sehingga jika dibandingkan dengan kenaikan harga barang dan jasa, uang yang kita tabung di bank sebenarnya justru tergerus nilainya.

Agar kekayaan kita tidak tergerus oleh inflasi, kita perlu melakukan investasi. Investasi adalah upaya, baik dalam bentuk materi, tenaga, atau waktu, yang dilakukan pada saat ini, untuk mendapatkan keuntungan di masa mendatang. Dengan investasi, diharapkan dana/kekayaan kita akan bertumbuh seiring dengan berjalannya waktu melampaui nilai awalnya.

Dalam kehidupan, berbaga peristiwa penting akan datang menghampiri, seperti mulai kuliah, menikah, memiliki keluarga, hingga pensiun. Belum lagi kebutuhan-kebutuhan tambahan lainnya seperti berlibur, membeli mobil atau rumah baru. Selain itu, jika Anda bekerja Anda tahu bahwa kenaikan gaji dan bonus akhir tahun tidak pasti jumlahnya, bunga bank nilainya tergerus inflasi, dan bunga pinjaman bank selalu tinggi. Tanpa perencanaan keuangan yang baik, sulit untuk memenuhi setiap kebutuhan itu jika hanya mengandalkan tabungan dan gaji bulanan.

Dengan berinvestasi, kita dapat mulai mempersiapkan kebutuhan di masa depan dengan memanfaatkan dana yang kita miliki saat ini. Apapun tujuan jangka pendek anda, seperti ingin membeli gadget terbaru atau berlibur bersama keluarga, maupun jangka menengah dan panjang seperti membuka restoran, menyiapkan uang muka untuk rumah idaman, atau menyiapkan dana pensiun, anda dapat mulai memenuhinya dari sekarang. Aplikasi Raiz memungkinkan Anda untuk mulai berinvestasi sedini mungkin di Reksa Dana dengan mudah dan terjangkau – Anda bisa berinvestasi mulai dari Rp10 ribu.

Investasi Sekarang! Download E-book Belajar Investasi Untuk Pemula


Leave a Reply


Ada Pertanyaan? whatsapp